Kumbahan ora garing



Setiap manusia memiliki kecenderungan puitis didalam dirinya. Diam-diam terkandung berbait-bait syair dan sajak indah ala Chairil Anwar yang mengalir didalam darahnya.

Hanya saja banyak orang tidak menyangka, bahkan tidak percaya, karena ini tidak ilmiah. Sangatlah tidak bermutu. Ngawur.

Tapi ingatkah kita, saat sedang sakit ataupun dilanda duka? Saat menghadapi masalah yang begitu menyesakkan dada. Saat-saat nelangsa karena untuk membayar cicilan panci saja tak bisa, atau saat terisak-isak menangis amergo ngrasakke omongane tonggo.

Maka ingatkah kita, saat berada dalam kondisi paling jatuh tersebut; DOA yang kita panjatkan menjadi begitu nyastra?

Kita memohon, merengek, memanja, meminta pertolongan-Nya. Kepada Tuhan kita ceritakan bagian demi bagian dengan begitu detailnya. Bahkan tanpa terkonsep, kata demi kata yang keluar dari bibir begitu terukur dan terpilih. Seakan secara tiba-tiba kita mendapat kemapuan super berupa menemukan diksi yang paling tepat untuk mewakili perasaan kita.

Itu hanya sedikit gambaran saja bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan alamiah untuk berliterasi, atau berkarya dalam bidang sastra. Yang biasanya dapat berwujud puisi, tulisan, artikel, cerpen, novel, naskah drama dan lain sebagainya. Kemampuan ini bukan melulu pekerjaan yang hanya dikuasai oleh sastrawan.

Kesalahan kita, adalah ketika ide-ide besar dan pemikiran segar yang hadir di kepala, dibiarkannya begitu saja tergantung dalam angan-angan. Pating gemandul ning awang-awang koyo kumbahan ora garing.

Padahal tidak semua orang selalu mendapat berkah dari Tuhan berupa ide. Oleh karena itu mari segera kita petik dan ambil agar kemudian menjadi sebuah karya yang luhur.

Dan proses pembuatan karya itu sendiri pada hakikatnya seperti usaha mengeluarkan emas dari dalam diri kita. Bentuk kristalisasi gagasan yang dituangkan melalui kumpulan kata dan kalimat. Tidak perlu ndakik-ndakik asalkan dapat tersampaikan dengan baik. Tidak begitu berat kini karena dapat dengan mudah kita tuangkan dalam secarik kertas ataupun dengan media microsoft word.

Komentar